Gylang Satria Yudha
Jangan Simpan Sandi Di Browser!, Ini Alasannya...

Jangan Simpan Sandi Di Browser!, Ini Alasannya...



Mayoritas browser yang ada di Internet sekarang memiliki kemampuan untuk menyimpan kata sandi atau password, biasanya kata sandi tersebut akan langsung tersinkronisasi ke server yang dimiliki penyedia browser tersebut, misalkan Google Chrome ke Google, Microsoft Edge Chromium ke Microsoft, dan Firefox ke Mozilla. 

Nah tahukah kamu, ada satu kekurangan penting dan menjadi lubang dalam sistem keamanan browser, dimana sandi yang tersimpan di browser dapat di esktrak dengan mudah dan bahkan tidak terenkripsi. 

Mengenai hal ini, pertama kali saya membaca sebuah artikel dari Zeev Ben Porat - cyberark.com, dimana Zeev menjelaskan bagaimana dia mengetahui data sensitif yang disimpan di RAM ternyata tidak terenkripsi. 

Sebagai pembuktian, karena saya juga kebetulan penasaran mengenai hal ini, saya mencoba menggunakan aplikasi Process Hacker untuk mengetahui apakah ada sebuah kejanggalan dalam proses penyimpanan sandi di web browser. 



Pada pengujian ini saya akan menggunakan browser Microsoft Edge Chromium, dan saya yakin, karena sama sama berbasis Chromium, Google Chrome juga akan mendapati hal yang sama, nah untuk pengujian, pertama - tama pada aplikasi proccess hacker kita pilih Microsoft Edge Proccess selanjutnya kita pilih opsi Memory dan kemudian aktifkan "Strings" sub-option. 



Setelah opsi di sub string diaktifkan, kita pilih  filters dan kita cari kata sandi yang sempat kita simpan di browser. 


Dan kawan kawan, hasil yang saya dapatkan ternyata cukup mengejutkan, dimana ternyata benar, kata sandi yang tersimpan pada RAM di Proccess Browser tidaklah terenkripsi, dimana hasilnya bahkan bisa kita lihat, baik url, username dan bahkan kata sandinya. 


Dengan kata lain, dapat kita sumpulkan sebenarnya menyimpan kata sandi di browser tidaklah seaman yang banyak orang kira, sehingga ada baiknya kita menggunakan aplikasi password manager pihak ketiga seperti Bitwarden atau Lasipass. 

Namun tentu sekali lagi tidak pernah ada hal yang aman, terlebih jika yang kita bicarakan adakan system keamanan jaringan. 

Tips Aman Dengan Kata Sandi


Ada sejumlah tips nih untuk kamu, agar kata sandi yang kamu simpan tetap aman, terjaga dan jauh dari segala pencurian data. 

  1. Menggunakan Password Manager (seperti Bitwarden atau Lastpass atau lainnya)
  2. Menggunakan kombinasi angkat, huruf dan simbol (seperti 123satuduaempat@@@!)
  3. Tidak menggunakan kata sandi yang sama pada setiap layanan yang kamu punya
  4. Selalu login dari perangkat yang kamu miliki (bulan perangkat pinjaman)
  5. Aktifkan verifikasi dua langkah. 

Nah itulah tips yang bisa kamu coba, semoga saja kita tetap aman di internet yang menggila ini. Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat, tetap kunjungi blog ini dan blog saya yang satu lagi ya, karena meskipun saya jarang update, namun tetap keduanya masih aktif. 

Jika ada pertanyaan, silahkan komen dibawah. 
Pertama Kali Ke Yogyakarta Bersama SMP PGII 2 BANDUNG

Pertama Kali Ke Yogyakarta Bersama SMP PGII 2 BANDUNG



Yogyakarta, dari sekian banyaknya target destinasi liburan yang saya ingin kunjungi, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang ingin saya kunjungi, hal ini karena dulu ketika saya masih sekolah, salah satu guru pernah memberitahukan bahwa kita kelas 12 akan melakukan perjalanan ke Yogyakarta sebelum kelulusan, nyatanya hal tersebut hanya gimmick dan tidak pernah terlaksana. 


Waktu terus berlalu, saya sudah lulus kuliah dan mulai kerja, pada bulan April 2022 kemarin saya diajak oleh salah satu Guru SMP PGII 2 Bandung untuk traveling ke Yogyakarta dengan harga miring, dimana harga tersebut sudah termasuk perjalanan, makan 3 kali sehari, hotel, dan lainnya, awalnya saya menolak, karena diminggu tersebut saya harus libur 1 hari, dan pada akhir pekan, saya harus ke Jakarta untuk bertemu seseorang yang sangat penting, sebut saja perjalanan bisnis. 

Namun karena dipaksa, dan saya juga pengen banget ke Yogyakarta, akhirnya sayapun ikut dan berharap disana bisa mendapatkan liburan dan pengalaman yang menyenangkan. Oh iya, disini juga saya ikut bersama rombongan kelas 9 tahun ajaran 2021 - 2022 SMP PGII 2 Bandung, beserta sejumlah wali kelas, wakil kepala sekolah, kepala sekolah dan juga staf tata usaha. 

Keberangkatan


Pada tanggal 22 Mei 2022, tepat pukul 19.00 WIB, rombongan tour ke Yogyakarta ini berangkat, namun sebelum itu, pada hari tersebut saya juga bekerja seperti biasa, mulai dari pukul 6.00 - 14.00 (disini saya pulang cepat, karena untuk mempersiapkan keberangkatan). 

Selain itu pada pukul 16.00 WIB saya juga masih harus melakukan kegiatan wajib saya yaitu Fitness karena saya masih harus tetap olahraga, mengingat mungkin dalam beberapa hari kedepan, kegiatan tersebut akan diliburkan sementara. Jadi kebayang kan bagaimana lelahnya.


Diatas adalah dokumentasi pembagian kelompok dan penanggung jawab kelompok tersebut, saya kira, saya enggak akan masuk menjadi penanggung jawab, ternyata masuk juga. But its okay. 

Malam Hari di Perjalanan 


Didalam Bus yang disediakan oleh PAM Tour, kebetulan disini saya naik Bus 2 berisi siswa kelas 9 B dan 9 C, serta beberapa orang guru, sayangnya nih guys, saya tidak bisa beristirahat dengan santai, karena para siswa entah begitu Excited dan terlalu senang, atau gimana, sehingga mereka masih belum tidur dan beristirahat padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 malam. 



Tentu saja saya yang cukup lelahpun terpaksa tidur dalam keadaan setengah sadar, karena suara anak anak yang cukup mendengung di telinga saya, padahal waktu itu saya sudah menutupi kuping dengan headphone untuk mengurangi kebisingan. 

But its okay again, saya tidak mempermasalahkan hal tersebut, perjalanan ini menempuh jarak yang cukup jauh dari Bandung ke Yogyakarta, mulai dari pukul 19.00 - 07.00 WIB dihari selanjutnya. 

Destinasi Pertama : Parang Tritis


Saya yang sudah cukup sering bertemu pantai karena kampung halaman saya sendiri sangat dekat dengan pantai sebenarnya tidak terlalu Excited karena menurut saya semua pantai itu sama saja, namun its okay karena saya juga belum pernah menginjakkan kaki di Parang Tritis, dan setelah sarapan pagi, kami semua turun dari bus, meskipun saya masih cukup lelah karena perjalanan yang cukup jauh dan kurang istirahat. 

Nah dipantai ini, menurut saya suasananya tidak sebagus di Pantai Pangandaran atau Ujung Genteng, dan kondisi pantainya tidak seramai di Karang Hawu atau pantai lain yang saya pernah kunjungi, mungkin karena memang kami pergi kesana ketika suasana non liburan, jadi kondisinya tidak seramai biasanya. 

Dani Asdriana - Guru PAI


Sedikit informasi juga bahwa kondisi pantai disini itu menurut saya kurang layak untuk dipakai basah basahan karena waktu itu kondisi ombak sedang besar, dan meskipun sama sama berlabel pantai selatan sama seperti pantai palabuhan ratu namun ombak disini lebih menggila menurut saya. 


Selain foto foto dan menikmati kondisi alam di Pantai Parang Tritis, saya juga seperti biasa harus mengawasi anak anak, apalagi anak anak yang menjadi tanggung jawab saya disana, kebetulan anak anak ini tampak tidak pernah menemui pantai, jadi mereka cukup menggila. 

Check In Hotel


Setelah dari Pantai Parang Tritis, kita menuju destinasi berikutnya, mulai dari menjalankan shalat dzuhur bersama, makan siang, membeli oleh oleh (yang kebetulan saya enggak membeli apapun) dan juga melanjutkan perjalanan ke kota Yogyakarta.



Nah kami ini akan menginap di Grage Bussines Hotel Yogyakarta dan melakukan check in pada pukul 15.00 waktu setempat, seperti biasa fasilitas siswa dan guru dipisah, dan karena saya termasuk mendapatkan privilage guru, tentu saya harusnya mendapatkan pelayanan hotel pada umumnya. 



Disini saya sekamar dengan Faishal Faza (Guru PAI) dan Riman Setiawan (Guru Olahraga), namun sayangnya ternyata fasilitas hotel ini kurang menurut saya, mulai dari kita tidak mendapatkan handuk, alat mandi, teko air panas, teh dan gelas, AC nya pun kurang dingin. 

Maaf saja ya, Grage Bussines Hotel Yogyakarta, saya memberikan review sesuai apa yang saya rasakan, ngomong ngomong, saya juga telah menghubungi front office, baik via telepon yang tersedia di kamar, bahkan saya Whatsapp, namun tidak ada tindak lanjut lebih jauh, padahal semua kamar dengan privilage guru mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang semestinya (bintang 2/10 untuk Grage Bussines Hotel Yogyakarta). 

Explore Malioboro


Setelah check in selesai dan memastikan bahwa semua siswa telah mendapatkan kamarnya masing masing, saya, bersama beberapa guru lainnya termasuk kepala sekolah, lanjut berjalan jalan di Malioboro, salah satu tempat yang selalu ingin saya kunjungi, disini kita tidak bisa berlama lama karena pada pukul 19.00 waktu setempat, kita ada acara yang harus dilakukan. 



Setelah mengantar para bapack bapack membeli oleh oleh untuk anak dan istrinya, saya ikut kembali ke hotel untuk bersiap siap melanjutkan acara utama, disini padahal pada pukul 18.00 - 21.00 saya ingin berkeliling Malioboro, karena itulah waktu paling tepat untuk jalan jalan disana (ngomong ngomong ternyata salah satu rekan saya ketika kuliah sedang bulan madu di Yogyakarta juga, sayang sekali saya enggak sempat bertemu disana). 



Acara Utama di Aula Grage Bussines Hotel Yogyakarta


Nah pada pukul 19.00 saya ikut makan malam bersama kepala sekolah SMP PGII 2 BANDUNG dan semua siswa, selanjutnya kegiatan pun berlangsung, mulai dari sambutan sambutan, games dan lainnya, sepertinya hal ini tidak perlu saya tulis dan ucapkan lagi deh, karena acaranya ya pasti begitu begitu saja. 




Bisa kamu lihat pada gambar diatas, sama seperti saya, tampaknya para siswapun ingin segera acara ini berakhir dan ingin segera berjalan jalan malam di Malioboro. 

Namun, sayangnya acara ini berakhir pada pukul 22.10 waktu setempat, dan best time untuk jalan jalan di Malioboro telah berakhir. 

Explore Malioboro Part 2


Malam hari, saya yang sudah mulai oleng dan lelah ini kembali berjalan jalan di Malioboro, bersama beberapa guru lain termasuk Faishal Faza, Riman Setiawan, Faris dan Dani Asdriana, saya kembali jalan jalan dan mengambil sejumlah dokumentasi singkat. 



Pada pukul 11.30 an, kamipun menyewa Delman dan berkeliling sejumlah tempat wisata lain yang sayangnya sudah sepi karena sudah larut malam, mulai dari pasar beringharjo yang terkenal murah murah, istana kepresidenan, dan lain lain kita lewati. 




Merapi dan Off Road Mobil Butut


Keesokan harinya, setelah sarapan pagi, pukul 09.00 waktu setempat, kita check out hotel dan melanjutkan ke tujuan berikutnya, yaitu ke Merapi, setelah perjalanan yang cukup jauh, dan sayangnya hujan telah turun, kami terpaksa harus memakai jas hujan plastik untuk melanjutkan perjalanan ke Merapi menggunakan mobil Off Road (dan kebetulan saya dapat yang butut)

Butut disini adalah selain mobil mogok dan kita tertinggal dari rombongan, sang supir pun tidak memberikan pelayanan off road yang menantang, ibaratnya jadi seperti saya naik ankot cuma dengan mobil ala off road saja, (bintang 1 untuk pengemudi dan mobilnya). Padahal mobil lain ngebut edan, bahkan pengemudi lain sampai basah basahan kena lumpur. 

Singkat cerita, di Merapi, kami datang ke Bunker Kaliadem yang sangat terkenal, kamu bisa baca sejarahnya di Google saja. 


Selain itu, kami juga datang ke museum tempat dimana sejumlah informasi mengenai kejadian besar meletusnya gunung merapi ketika saya masih sekolah dulu pun berada. 



Explore Borobudur


Setelah dari Merapi, perjalan di bus dilanjutkan kembali, dimana tujuan kita selanjutnya adalah Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia, setelah istirahat makan siang, pukul 16.45 kita baru sampai di Borobudur, tentu kondisi disana masih hujan. 

Karena waktu sudah sore dan tempat wisata ini seharusnya sudah tutup, maka kita tidak bisa naik keatas candi seperti Mark Zuckerberg, sayang sekali. 


Di Candi Borobudur, kita hanya sempat berfoto beberapa kali saja, dan berikut adalah dokumentasinya. 


Perjanalan Pulang


Singkat cerita, karena saya juga sudah mulai lelah menulis artikel ini, setelah dari Candi Borobudur, kita melanjutkan perjalanan pulang, dan setelah makan malam yang cukup enak, akhirnya kami OTW menuju Bandung kembali. 

Nah diperjalanan ini, Bus mengambil rute jalan Tol, meskipun jarak lebih jauh sekitar 200 KM, namun perjalanan harusnya lebih cepat. Nah diperjanan pulang, siswa tampaknya kelelahan dan banyak yang tertidur di jalan, meskipun tidak semua tentunya. 

Saya sendiri tidur cukup lama, setelah berhenti beberapa kali, dan ban Bus sempat bermasalah, pada pukul 07.00 WIB kami sampai di tujuan akhir dan saya pun harus siap siap bekerja kembali. 

Pendapat Saya


Saya cukup senang telah diajak jalan jalan oleh SMP PGII 2 BANDUNG, terlebih dengan harga yang miring, saya juga bisa ikut dalam acara yang cukup spesial untuk para siswa kelas 9 yang akan lulus, dan karena saya juga baru pertama kali ke Yogyakarta, maka tentunya saya sangat Excited meski memang ada sejumlah hal yang kurang, namun menurut saya semuanya oke oke saja. 

Jika saya kasih nilai dalam perjalan ini, maka saya akan kasih nilai 7/10, andaikan pada perjalanan off road saya mendapatkan pengalaman edan dan menegangkan, saya kasih 9/10 deh. 

Overall, mantap, kapan kapan, tolong ajak saya lagi, gak apa apa jika harus bayar, asalkan itu miring, hehehe saya usahakan ikut, tentu jika jadwal saya kosong tentunya, karena bagaimanapun saya juga harus bekerja dan bertanggung jawab atas insfrastruktur IT di unit yang saya tempati. 
Curhatan Saya Yang Rugi Karena Token LUNA

Curhatan Saya Yang Rugi Karena Token LUNA



Selain bekerja sebagai Tenaga Kependidikan dan juga seorang Blogger, saya juga iseng mencoba berinvestasi dalam dunia cryptocurrency, didunia tersebut ada beberapa token yang saya beli dan invest disana, diantaranya Binance, Matic, BitCoin, dan LUNA. 


Kebodohan saya ini bermula ketika melihat LUNA tiba tiba turun dari 1 Juta Rupiah meluncur ke beberapa ratus ribu, tentu saja saya tertarik, namun saya tetap tahan uang saya dan menunggu momen yang tepat. 


Dikomunitas Crypto yang saya ikuti, sejumlah investor menyuruh investor lainnya untuk menyerok LUNA karena berpotensi naik kembali, banyak tuh orang yang ikut membeli LUNA ketika harganya turun di 400 Ribuan. 


Dan, bagai kepala dilempar batu bata, LUNA turun drastis, mulai dari Ratusan Ribu, Hingga Puluhan Ribu, Belasan Ribu dan Akhirnya yah, gak usah saya sebutkan. Nah kebodohan saya ini terjadi ketika LUNA ada di harga 16000, saya berharap nanti naik lagi, minimal jadi 50000 saja saya sudah untung besar, lalu Invest lah saya sebesar 500.000 rupiah, sehingga kini saya memiliki 31 token LUNA. 


Namun sekali lagi, ternyata harga terus merosot, market cap sendiri mulai merugi dan akhirnya LUNA kini bernila 3 Rupiah, bayangin guys, mulai dari 1 Jt, sekarang 3 Rupiah, kerugian yang dialami Investor ini hampir 100%. 





Berutungnya saya hanya berinvestasi sekitar 500.000 saja, bayangin mereka yang berinvestasi ketika LUNA berada di nilai ratusan ribu. Di komunitas yang saya ikuti, saya melihat banyak sekali keluhan, karena mereka yang merugi, yang paling kasian menurut saya adalah mereka yang menjual asset mereka dan kemudian berinvestasi di LUNA dan berharap tiba tiba kaya, akhirnya Asset menghilang, LUNA pun melayang. 


Dunia Crypto ini memang indah, namun kejam, karena kita bisa kaya mendadak, namun juga bisa miskin mendadak. Oleh karena itu, usahakanlah jika ingin bergabung dalam dunia crypto, gunakanlah uang dingin istilahnya, dan bukan uang hasil pinjaman, atau uang bulanan yang akan digunakan, karena kita tidak sepenuhnya tahu apa yang akan terjadi kedepannya. 


Nah apakah kamu juga bermain Crypto? komen dibawah guys, dan mari sharing pengalaman kamu juga. 
Kalahnya Blogger Indie Dengan Website Besar!

Kalahnya Blogger Indie Dengan Website Besar!



Sama seperti banyak blogger lainnya, saya merupakan salah satu Blogger yang sudah lama menulis di platform ini, meskipun sudah berkali ganti domain dan nama blog, jika dikalkulasikan sudah lebih dari 10 tahun saya menapaki jejak ini. 


Nah akhir akhir ini kamu mungkin melihat bahwa saya jarang sekali memposting artikel baru baik di Blog ini, ataupun di Blog Sayugi, kenapa? mungkin alasannya sama seperti para blogger lain, karena kita kalah dengan Website besar seperti Kompas, Tempo dan lainnya yang kini sudah mulai menjelajah ke area yang dulu digarap blogger indie seperti kita. 


Misalkan seperti tutorial, tips and trik, dan lainnya, bahkan sekelas bola.com kini membuat artikel Cara mematikan komputer, yang notabenenya tidak sesuai dengan tema dari website tersebut. 





Selain itu, tentu kami kalah karena website besar menerapkan banyak sekali teknik SEO yang Powerfull, bahkan tentu pasti ada bagian tertentu dalam perusahaan tersebut yang mengatur dan bergerak khusus untuk meningkatkan performa Website mereka. 


Jika dibandingkan dengan kami yang blogger indie ini, yang mana memang bergerak sendiri, hal tersebut sangat sulit sekali, karena kita tidak bergerak dalam tim, maka mulai dari research, penulisan artikel, maintenance, seo optimizations and research kita harus lakukan sendiri. 

Sejujurnya saya ingin menyerah, makanya saya jarang posting di blog ini dan blogsayugi, dan lebih fokus menulis di website WinPoin yang notabenenya setara dengan Website besar yang berfokus membahas perkembangan teknologi, produk dan layanan Microsoft. 

Namun bagaimanapun, kita sebagai blogger harus tetap berjuang dalam membuat konten, meskipun tidak mendapat bayaran, namun ada cukup banyak pembaca yang merasa terbantu dengan tulisan kita, mungkin ide dari konten kita akan di salin oleh situs besar tanpa mencantumkan referensi, meskipun begitu, kita harus bersabar karena memang jaman telah berubah, dan dalam perubahan, tentu masih banyak pembaca setia yang terus mengikuti kita bagaimanapun kondisinya. 

Terima kasih pada rekan rekan yang tergabung dalam blog partner Blog Sayugi, beberapa diantaranya mungkin sudah mulai berhenti membuat konten, sejak tahun 2021 kemarin, namun mari kita tetap berjuang, tetap berkarya dan tetap meramaikan dunia maya dengan tulisan dan ide kita. 

Salam blogger. 
Kenapa Saya Lebih Sering Menggunakan Windows Dibandingkan Linux Lagi...

Kenapa Saya Lebih Sering Menggunakan Windows Dibandingkan Linux Lagi...



Dapat dikatakan bahwa saya ini sebenarnya adalah pengguna dua system operasi berbeda, kadang Linux (Elementary OS dan Manjaro) kadang juga Windows (Windows 10 Enterprise LTSC 2019). Namun akhir akhir ini saya lebih sering menggunakan Windows dibandingkan Linux, lebih tepatnya dalam jangka waktu 1 tahun terakhir saya cukup instens dibandingkan pemakain linux, kecuali untuk hal development, saya bahkan jarang sekali membuka Linux yang saya install di perangkat saya. 

Nah mengenai hal tersebut, akan cukup asik rasanya jika saya berbagi curhatan dan alasan kenapa saya lebih sering menggunakan Windows dibandingkan Linux lagi, dan mungkin ini akan menjawab pertanyaan kamu semua yang memang juga kebingungan kenapa Windows lebih baik dibandingkan Linux. 

Aplikasi

Salah satu alasan kenapa saya lebih sering menggunakan Windows adalah karena dukungan aplikasi yang lebih banyak, meskipun saya akui Linux berjalan lebih cepat dan stabil, namun tanpa aplikasi yang biasa saya gunakan sehari hari, saya tidak bisa bekerja dengan baik, misalkan saja Affinity Photos, Adobe Premiere Pro, dan beberapa aplikasi lain yang memang tidak tersedia di Linux. 



Untuk Microsoft Office sendiri, di Linux kita memang bisa menggunakan aplikasi alternatif seperti WPS Office atau LibreOffice, namun saya akui rasanya sangat berbeda jika kita sudah ketergantungan dengan Microsoft Office sejak lama. 

Windows Lebih Asik

Selain aplikasi, saya rasa menggunakan Windows itu lebih asik, karena sekali lagi di Windows kita juga bisa melakukan banyak hal, mulai dari mengulik registry editor, mengulik settingan untuk advanced user dan lainnya. 



Meskipun di Windows kita tidak bisa menggunkan akses sekelas root, namun tetap saja untuk hal ulik mengulik, Windows juga asik untuk digunakan. Selain itu di Windows kita juga bisa bermain games yang cukup banyak loh, bahkan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa hampir semua games sudah mendukung Windows, bukan Mac, bukan Linux namun Windows. 

Ready to Use

Berbeda dengan Linux yang harus di Setting agar menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna, di Windows kita tidak perlu melakukan hal tersebut karena semuanya sudah disiapkan, kita tinggal install saja aplikasi yang kita butuhkan dan selesai deh. 


Di Linux, meskipun kita bisa sudah diberikan semuanya mulai dari Desktop Enviroment, Aplikasi bawaan dan hal lainnya, namun tetap saja pasti ada hal lain yang ingin kita modifikasi, entah itu tampilannya, fitur utamanya, atau sekedar untuk melengkapi dukungan perangkat kita, dukungan gesture untuk touchpad misalnya. 

Selain itu, berbeda dengan Windows yang sudah mendukung hardware dengan baik, di Linux kadang ada beberapa hardware yang berjalan tidak mulus, seperti touchpad yang kurang enak dan tidak presisi, dukungan gesture yang tidak natural dan lambat, graphic yang kadang glitch, dan masih banyak lagi yang cukup saya rasakan. Hal ini saya yakini adalah masalah dari dukungan driver yang mungkin tidak sesuai dan belum sempurna, selain itu karena dikembangkan oleh komunitas, tentu dukungannya tidak sebaik manufaktur yang memberikan driver termutakhir dan paling stabil. 

Linux Mantap Sih, Tapi

Semua yang saya katakan diatas cukup menyudutkan linux, karena memang itulah kenyataan yang saya rasakan, namun bagaimanapun Linux tetap mendapatkan tempat tersendiri dihati saya ini, karena dalam beberapa kondisi saya masih menggunakan Linux, entah itu untuk kebutuhan server, kebutuhan develpment dan hal lainnya. 

Linux sendiri saya rasa lebih stabil dibandingkan Windows, bahkan performanya masih menjadi juara dikelasnya, namn sekali lagi tiga poin diatas membuat saya sendiri harus berpaling dan lebih intens menggunakan Windows. Harapan saya, jika seandainya aplikasi Windows dapat berjalan native di Linux, dan dukungan driver yang lebih baik, maka Windows akan benar benar punah dan semuanya akan beralih ke Linux, saya sangat yakin sekali. 


Nah sekian curhatan saya kali ini, semoga artikel ini bermanfaat, maaf banget kalo saya jarang post di blog ini atau di blog sayugi, karena pekerjaan di dunia nyata cukup banyak dan melelahkan juga, harap dimaklumi ya guys. Thank you. 
Kenapa Saya Jarang Nulis Di Blog Sayugi Lagi?

Kenapa Saya Jarang Nulis Di Blog Sayugi Lagi?



Postingan terakhir saya di Blog Sayugi adalah sekitar bulan Januari 2021 lalu, terhitung sudah hampir tujuh bulan sampai artikel ini dirilis. Yap sudah cukup lama saya memang meninggalkan blog sayugi, alasannya bukan karena saya kurang suka dengan blog tersebut atau karena memang tidak ada konten, namun pekerjaan saya didunia nyata kali ini cukup melelahkan dan memakan banyak waktu. 



Nah mengenai hal tersebut, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan kenapa, secara mendetail tentunya, mengenai apa pekerjaan saya sekarang, tugas saya gimana, dimana saya bekerja, dan yah begitulah. 


Dimana Saya Bekerja Sekarang?


Saat ini saya bekerja sebagai Teknisi IT di YPPGII atau Yayasan Pendidikan PGII, saya memulai pekerjaan sebagai orang IT ini mulai pada Januari 2021 kemarin, dan kini saya ditempatkan di Unit PGII 2 yang berlokasi di Jalan Pahlawan BLK 17 Kota Bandung. 


Ya kawan kawan, kamu tidak salah, selain bekerja sebagai penulis, author di WinPoin juga, saya memang memiliki pekerjaan didunia nyata, jika sebelumnya saya berstatus freelance, kali ini saya keluar dari dunia tersebut untuk memulai pekerjaan disebuah instansi pendidikan. 


Tugas dan Apa Yang Saya Lakukan?


Saya bertugas sebagai Teknisi IT dan kadang menjadi IT Support untuk membantu para tenaga pendidik dan non pendidik yang berada di Unit PGII 2, unit ini mencakup SMP PGII 2 BANDUNG, SMA PGII 2 BANDUNG, dan SMK UT PGII. 




Untuk saat ini ketika artikel ini diterbitkan, saya dan team IT lain sedang membangun jaringan besar besaran di Unit PGII 2, ini karena unit tersebut sedang membangun gedung baru yang lebih mewah dan lebih elegan, ada beberapa hal yang saat ini menjadi prioritas saya di pekerjaan ini, membangun jaringan internet menyeluruh disetiap ruangan, membangun cctv, membangun server, dan beberapa hal lain yang tidak bisa saya sebutkan. 


Waktu Kerja


Dihari normal dimana pelajaran online sedang dilakukan, saya mulai bekerja sejak pukul 5.30 pagi hingga pukul 4.00 sore, kenapa pagi pagi, karena ketika kegiatan sekolah berlangsung (tidak libur), saya yang bertanggung jawab menyiapkan dan memastikan bahwa koneksi dan pc yang ada disetiap unit bekerja dengan baik. 

Ketika ada yang bermasalah, secepatnya saya harus menyelesaikan masalah tersebut, karena pada dasarnya masalah bisa saja menggangu kegiatan belajar mengajar dan menghambat proses siswa untuk mendapatkan ilmu dihari itu. 

Kegiatan Saya Sebagai Penulis


Saya saat ini sedang menggarap buku baru berjudul "Knight : Rise of the dead dragon" yang mana menjadi sequel dari buku Knight sebelumnya, dan meskipun pada dasarnya saya sibuk, saya masih berusaha melanjutkan karya saya tersebut. 



Selain itu saya juga masih memiliki kewajiban untuk menulis dan memberikan informasi pada para pembaca WinPoin yang mana tidak mungkin saya tinggalkan. 




Terkadang Lelah


Salah satu alasan kenapa saya jarang nulis di Blog Sayugi adalah tentu karena saya lelah, saya memulai pekerjaan jam 5.30 pagi, berakhir jam 4.00 sore, dilanjutkan dengan Gym dan Olahraga saya antara jam 4.30 - jam 6.00 Sore, lalu disaat saya sedang santai dan pekerjaan tidak ada yang menjadi prioritas saya juga menyempatkan menulis di WinPoin, jadi dengan padatnya waktu saya, rasanya saya lelah untuk kembali melanjutkan menulis di Blog Sayugi. 

Tetapi....


Meskipun begitu, saya masih akan tetap berkarya, baik di Windows Portal Indonesia, Blog Sayugi atau di Blog ini, karena bagaimanapun menulis adalah hobi saya, saya suka sekali menulis, suka sekali dengan hal hal IT terlebih teknologi Windows dan Linux. 

Jadi jika kangen, kunjungi saja WinPoin.com karena saya akan tetap menulis disana setiap harinya, jika di Blog Sayugi, mungkin blog tersebut akan menjadi prioritas kedua saya selain pekerjaan utama saya sebagai orang IT dan Author di WinPoin. 

Nah sekian curhatan saya kali ini, semoga saja ini menjawab pertanyaan kamu semua yang masuk ke dm twitter dan instagram, untuk pembaca setia Ridwan, Irfan, Dini, dan Reysha, terima kasih karena terus menunggu dan terus mengirimkan DM ke saya. 

Sampai jumpa di artikel selanjutnya. 


Dua Koneksi Jaringan, LAN & USB Hotspot di Ubuntu Server

Dua Koneksi Jaringan, LAN & USB Hotspot di Ubuntu Server


 

Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, di rumah saya, saya telah membuat sebuah Home Server untuk saya menyimpan berbagai hal, namun karena konfigurasi baru yang akhir akhir ini saya terapkan, dimana ada dua Jaringan terpasang, satu Ethernet (enp3s0f0) untuk koneksi Local (SSH dan Samba Server), dan kedua adalah USB Hotspot dari Nokia 6.1 Plus saya (usb0) untuk koneksi Internet, konfigurasi default tersebut cukup bermasalah dimana meskipun IP sudah didapatkan, server tidak dapat terhubung ke Internet dengan normal. 

 

Dan terkait hal tersebut,karena cukup jarang juga artikel mengenai konfigurasi dan masalah ini baik dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris, saya akan sedikit share saja apa yang saya lakukan dalam home server (sijurig) yang telah saya buat sebelumnya. 

 

*Disclaimer, perlu diperhatikan bahwa dalam artikel kali ini, saya tidak menyertakan perintah dasar, seperti sudo nano, ls, cat, dan lainnya, jadi tolong disesuaikan ya. 

 

*Penting : Ada update baru dibagian akhir artikel yang mungkin kamu wajib baca!


Konfigurasi IP


Untuk  melakukan  konfigurasi IP di Ubuntu Server 20.04 yang saya gunakan, saya menggunakan tool bernama netplan yang telah preinstalled didalam system, dan berikut adalah langkah konfigurasinya. 

Langkah 1. Pertama silahkan navigasi ke directory /etc/netplan/


Didalam directory tersebut, buat file config dengan nama oo-installer-config.yaml, selanjutnya silahkan isi file tersebut dengan value berikut. 

network:
  ethernets:
   enp3s0f0:
    dhcp4: false
    addresses: [192.168.xxx.xxx/24]
    gateway4: 192.168.xxx.xxx
  version: 2

#USB Tethering Connections
network:
  ethernets:
   usb0:
    dhcp4: true
  version: 2
  renderer: networkd

Bisa dilihat pada value diatas, enp3s0f0 adalah LAN atau Ethernet, dan usb0 adalah perangkat Nokia 6.1 Plus yang saya jadikan Hotspot untuk koneksi Internet via USB. Untuk LAN saya set Static dengan menambahkan IP Address class c secara manual, sedangkan untuk USB Tethering, saya berikan konfigurasi DHCP agar koneksi internet dapat dilakukan.


Langkah 2. Selanjutnya setelah menyimpan file oo-installer-config.yaml diatas, selanjutnya saya memasang konfigurasi Netplan yang telah dibuat tersebut, jika kamu ingin mengikuti, pastikan juga bahwa jaringan baik LAN dan USB sudah terhubung dengan baik, jika iya, silahkan kamu masukkan perintah berikut. 

sudo netplan apply

Setelah selesai, silahkan cek apakah IP sudah dipasangkan dengan perintah ifconfig. 
 


Tepat seperti pada gambar diatas, IP untuk kedua jaringan sudah didapatkan, baik itu IP Static pada LAN (enp3s0f0) dan USB (usb0). 

Masalah dan Penyelesaian


Sesuai dengan apa yang saya katakan pada awal artikel, meskipun IP sudah didapatkan dan terpasang dengan sempurna, nyatanya server yang saya konfigurasi tersebut belum dapat terhubung ke Internet, hal ini karena ada dua IP dari dua gateway berbeda, sehingga koneksi internet dari USB Hotspot tidak dapat berjalan.
 
 
 
#Idenfitikasi Masalah
 
Setelah saya cek dengan menggunakan perintah "route", maka disana akan tampil dua ip route, contoh berdasarkan skemanya adalah seperti ini,

IP LAN (Local) > IP USB HOSTSPOT (Internet) > Server Internet
seharusnya adalah IP USB HOSTSPOT (Internet) > Server Internet, karena pada dasarnya IP LAN hanya digunakan untuk local saja.


 
#Penyelesaian Masalah
 
Tepat seperti pada gambar diatas, IP route Default dari LAN harus dihapus jika ingin perangkat home server ini terkoneksi ke Internet, dan untuk hal tersebut, kita bisa menggunakan perintah berikut untuk menghapusnya. 

sudo route del default gw [nomer-ip]

Maka hasilnya harus menjadi seperti ini. 


Dan jika tampilan ip routing table sudah seperti pada gambar diatas, dimana IP dari LAN telah dihilangkan, harusnya sekarang perangkat sudah bisa terhubung ke Internet via USB Hotspot. 
 
Untuk melakukan pengujian, kita bisa menggunakan perintah ping ke www.google.com seperti biasa. 


Dan yah, selesai deh, sekarang saya bisa menghubungkan perangkat home server ini ke jaringan internet, melakukan update os, dan melakukan banyak hal lainnya. 

 

#Update 8 Januari 2021


Setelah saya coba melakukan beberapa uji coba, ternyata ada sebuah langkah simple agar kedua koneksi berjalan dengan lancar dan sempurna, dimana local network masih dapat diakses dengan maksimal, dan koneksi internet juga dapat diakses dengan normal. 

 

Solusinya adalah dengan menghapus konfigurasi default pada netplan, dimana harusnya konfigurasi pada ip static adalah sebagai berikut:


#LAN Connections
network:
  ethernets:
   enp3s0f0:
    dhcp4: false
    addresses: [192.168.xxx.xxx/24]
  version: 2

#USB Tethering Connections
network:
  ethernets:
   usb0:
    dhcp4: true
  version: 2
  renderer: networkd

 

Dimana pada dasarnya kita hanya menghapus value gateway4: 192.168.xxx.xxx saja, dengan itu setiap kali perangkat di nyalakan (restart atau turn on), maka kita tidak perlu lagi menggunakan perintah sudo route del default gw 192.xxx.xxx.xxx diatas.


Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. 

Referensi : AskUbuntu